Pages

Saturday, January 7, 2012

Jepang,, ya, Jepang!

Dari dulu saya tau kalau Jepang itu salah satu negara maju di Asia Timur. Namun dengan segala kehebatan tersebut, saya tidak pernah memandang lebih selain itu. Tidak pernah terpikirkan bagaimana Jepang itu sebenarnya, sampai saat itu tiba..


Ceritanya panjang. Jadi sekitar Bulan November awal saya berangkat ke Nagoya Jepang bersama seorang dosen dan enam sperjuangan lainnya untuk lomba robot dan presentasi di International Conference IEEE MHS 2011 (silakan Google!). Post ini gak akan menceritkan berbagai detail saya mengunjungi negara tersebut, tapi lebih kepada bagaimana saya benar-benar jatuh hati dengan negara tersebut, terutama Nagoya.

Nagoya University, Nagoya, Jepang
Jangan keburu bilang saya tidak cinta dengan Indonesia, tapi jujur kita kalah banget sama Jepang. Bukan hanya teknologi, tapi ketertiban di depan umum. Di Jepang itu, masuk ke kereta, elevator, lift, nyeberang jalan, semuanya ngantri dengan tertib! Kalau di Indonesia? Silakan jawab sendiri.

Tulisan ini bukan merendahkan orang-orang Indonesia, tapi memang ada beberapa hal yang harus kita tiru dari kebiasaan-kebiasaan orang di negara lain. Di Jepang, salah satu yang dapat ditiru adalah patuhnya masyarakat pada peraturan. Peraturan itu dibuat bukan untuk mengekang, tapi untuk menjaga kenyamanan bersama. Kalau saja peraturan ditegakkan dengan setegak-tegaknnya dan tanpa mengenal status ekonomi dan pangkat, maka negara ini pasti akan sangat nyaman untuk ditinggali. Ibu saya pernah bilang gini setelah mendengar cerita saya di Jepang, "Yang salah dari Indonesia adalah sistemnya. Kalau aja sistemnya berjalan dengan baik, mulai dari peraturan sampai organ-organnya, pasti negara ini teratur."

Mobil-mobil di Jepang yang Menjaga Jarak Aman dan
Mengantri Tertib saat Berhenti di Persimpangan



Seringkali kita menyalahkan polisi yang tidak bekerja dengan baik, tidak mengayomi, dan lain-lain. Tapi coba sekarang pikir, berapa perbandingan antara polisi dengan masyarakat umum? Polisi memang sudah berkewajiban menegakkan peraturan, tapi itu bukan seluruhnya kewajiban polisi. Sudah sepantasnya masyarakat sadar akan hukum dan menjalankan peraturan tersebut demi kenyamanan bersama. Kalau semua masyarakat taat akan hukum, pasti tidak akan ada lagi SIM tembak, uang damai, dan lain-lain, karena semua masyarakat mengikuti peraturan yang berlaku.

Inti dari post ini adalah, yuk kita sama-sama mulai sadar akan hukum dan menaatinya. Kalau hukumnya berat sebelah gimana? Kalau hukumnya berat sebelah, bukan berarti hukum tersebut boleh dilanggar kan? Negara ini masih membuka jalur untuk merevisi peraturan yang sudah tidak layak lagi digunakan pada saat ini.Yang pasti, jangan sampai kita terbiasa melanggar hukum yang berlaku.

Semua perbuatan di dunia ini adalah suatu kebiasaan. Karena itu, biasakanlah berbuat baik dan selalu taat pada hukum yang berlaku. :)

No comments:

Post a Comment